SELAMAT DATANG, SEMOGA ANDA SELALU DI BERKAHI TUHAN YANG MAHA ESA,, AAMIIN

MI Alastuwo: March 2012

5 Mar 2012

silaturohmi

     Satu hal yang sudah hampir diabaikan oleh manusia, yaitu silaturohmi. Karena banyak kesibukan mencari duniawi sehingga melupakan silaturohmi kepada kerabat dekat, guru, teman, saudara, bahkan orang tua sendiri. MasyaALLOH. Padahal silaturohmi adalah suatu ibadah yang agung, mudah dan membawa berkah. Seharusnya silaturohmi lebih mudah dengan majunya zaman, baik dibidang transportasi maupun telekomunikasi.

     Kerukunan, persatuan dan keharmonisan antar umat Islam tetap harus dijaga, salah satunya dengan cara menyambung silaturohmi, karena silaturohmi sangat dianjurkan oleh Islam, Seperti sabda Nabi SAW
 
 مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
 Artinya : Siapa yang senang dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturohmi.

     Hadis diatas menerangkan betapa bermanfaat silaturohmi jika kita laksanakan, Dengan semakin majunya perkembangan teknologi kita menjadi lebih mudah untuk bersilaturohmi, walaupun dengan sekedar telfon menanyakan kabar.

     Karena begitu pentingnya menjaga kerukunan antar umat Islam alangkah baiknya kita menjaga dari hal-hal berikut ini :
  • Saling mengolok-olok, baik dengan kata-kata atau dengan isyarat, apalagi belum tentu orang yang kita olok-olok itu lebih buruk dari kita
  • Saling mencaci atau menghina, orang yang suka mencaci atau menghina  berarti telah merendahkan martabat orang lain dan iapun akan jatuh martabatnya
  • Memanggil orang lain dengan julukan yang orang tersebut tidak suka, kekurangan orang lain bukanlah alasan kita untuk memanggilnya dengan kekurangannya tersebut
  • Berburuk sangka, sikap ini sebagai awal dari retaknya kerukunan umat, maka sebaiknya kita hindari jangan sampai berburuk sangka
  • Mencari kesalahan orang lain, Lebih baik kita mencari kesalahan diri sendiri untuk memperbaiki diri sendiri
  • Menggunjing, atau membicarakan keadaan buruk orang lain,

Dari kesimpulan diatas menunjukkan betapa pentingnya menjaga kerukunan antar umat salah satunya dengan bersilaturohmi, dan menghindari sikap-sikap yang bisa merusak kerukunan.

Semoga kerukunan umat Islam tetap terjaga

1 Mar 2012

Tauladan dari Imam Hambali

Umat Islam selayaknya mempelajari sejarah kehebatan dan keterampilan yang dimiliki oleh para ulama silam sebagai teladan dan ibrah untuk dijadikan inspirasi meneruskan perjuangan.
Ulama silam sungguh gemilang bukan saja karena ilmu mereka yang hebat, tetapi kegigihan mereka mengamalkan ilmu yang mereka miliki. Mereka dilihat amat hebat karena berjaya menghayati ilmu dengan mengajak masyarakat bersama-sama mereka melaksanakannya.

IMAM HAMBALI

Al-Imam Ahmad bin Hambal (164 - 241H) menghadapi ujian getir karena tidak mahu menyokong polisi pemerintah pada zamannya, Khalifah Al-Mu'tasim dipengaruhi oleh golongan Mu'tazilah untuk mengatakan Al-Qur'an itu makhluk.

Al-Imam Ahmad dipaksa mengatakannya sedemikian. Pendirian beliau jelas Al-Qur'an bukan makhluk ia adalah Qalamullah yang Qadim. Paksaan dan kekerasan digunakan dipenjara dan disebat hingga koyak rabak pakaiannya, Al-Imam Ahmad merayu agar jangan sampai auratnya terbuka, beliau malu dengan Allah sekiranya aurat terbuka, pukullah dibelakang, dikepala, dibetis asalkan jangan terbuka aurat.

Kekejaman pemerintahan Al-Mu'tasim amat ketara menggunakan apasaja sesuka hatinya untuk menjaga kepentingan dirinya berkuasa dan terus berkuasa dengan sokongan ulama. akan tetapi ulama dizamannya adalah ulama yang mempunyai harga diri.

Di dalam penjara rakan karib Al-Imam Ahmad mengunjunginya dengan membawa cadangan yang direstui dari Al-Mu'tasim dengan pepatah kata saja 'makhluk' beliau akan dibebaskan, walaupun khalifah tidak hirau baik kata-kata itu jujur atau tidak, kawan rakan lama menasihatinya menggunakan konsep taqiyyah (berpura-pura) demi menyelamatkannya dari deraan dan siksaan.

Al-Imam Ahmad melihat keluar dari tingkap penjaranya didapati orang ramai sedang menanti petua terakhirnya dengan kertas dan pena ditangan mereka. Apa saja kata beliau orang ramai akan mengikutinya. Begitu kuat pengaruh ulama sehingga orang ramai bergantung dengan mereka.

Kata Al-Imam, "Kalau saya kata Al-Qur'an itu makhluk dengan mengubah pendirian saya atas dasar Taqiyyah terlepaslah saya seorang diri dari siksaan, akan tetapi seluruh masyarakat saya akan tersesat, bakal mendapat siksaan dari Allah. Seandainya saya bertegas dan tidak berganjak dari pendirian saya seorang saja tersiksa didunia orang ramai terselamat."

Al-Imam Ahmad terus dipenjara dan disiksa hingga Al-Mu'tasim wafat dan diganti Al-Mutawakkil lalu dibebaskan.