SELAMAT DATANG, SEMOGA ANDA SELALU DI BERKAHI TUHAN YANG MAHA ESA,, AAMIIN

MI Alastuwo: February 2016

15 Feb 2016

Ad-Dayyuts Haram masuk surga

Allah SWT mengharamkan surga kepada laki-laki yang tidak memiliki rasa cemburu kepada istrinya.

Laki-laki seperti ini disebut dengan istilah "Dayyuts".
dalam hadis nabi saw bersabda :

ثَلَاثَةٌ لَا يَنْظُرُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: الْعَاقُّ لِوَالِدَيْهِ، وَالْمَرْأَةُ الْمُتَرَجِّلَةُ، وَالدَّيُّوثُ

“Ada tiga orang yang tidak akan dilihat Allah pada hari kiamat: orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang meniru gaya laki-laki, dan dayuts.” (HR. An Nasa’i dan Ahmad)

“ثَلاَثَةٌ قَدْ حَرَّمَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَلَيْهِمُ الْجَنَّةَ مُدْمِنُ الْخَمْرِ، وَالْعَاقُّ، وَالدَّيُّوْثُ الَّذِي يُقِرُّ فِي أَهْلِهِ الْخُبْثَ.”

“Tiga golongan manusia yang Allah Ta’ala mengharamkan surga bagi mereka, yaitu pecandu khamr, orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, dan dayyuts yang membiarkan kefasikan dan kefajiran dalam keluarganya.” 

Makna Dayyuts menurut kesepakatan para ulama' adalah suami yang membiarkan istrinya selingkuh.

Menurut Kamus Al Misbah, dayuts adalah laki-laki yang tidak memiliki rasa cemburu terhadap istrinya.

Ad-dayyuts juga mempunyai makna seorang suami atau ayah yang membiarkan kemaksiatan terjadi dalam keluarganya. Yaitu ketika dia melihat kemungkaran oleh anggota keluarganya, dia hanya diam saja dan tidak merubahnya.

Disebutkan di dalam hadits, bahwa Saad bin Ubadah Radhiyallahu ‘anhu berkata: “Sekiranya aku melihat seorang laki-laki bersama dengan isteriku, niscaya akan kutebas ia dengan pedang,” ucapan itu akhirnya sampai kepada Rasulullah. Lalu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Apakah kalian merasa heran terhadap kecemburuan Saad? Demi Allah, aku lebih cemburu daripadanya, dan Allah lebih cemburu daripadaku.” (HR. Bukhari)

Salah satu sifat orang beriman adalah cemburu. Sebab, cemburu merupakan isyarat adanya cinta kasih. Islam memuji lelaki yang punya rasa cemburu dan mencela orang yang tidak memilikinya. Tentu saja selain menganjurkan cemburu, Islam memberikan batas-batasnya. Bila batas tersebut dilanggar, rusaklah kebahagian rumah tangga.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah itu pencemburu dan seorang mukmin juga pencemburu. Kecemburuan Allah itu terjadi bila ada seorang hamba datang kepada-Nya dengan perbuatan yang diharamkan-Nya.” (HR. Bukhari).

Sikap diyatsah/dayyut yang membiarkan atau diam-diam saja ketika mengetahui istri selingkuh atau mengetahui ada kemungkaran yang dilakukan oleh anggota keluarganya merupakan dosa besar, dayyuts menyebabkan rusaknya agama dan akhlak anggota keluarga. Agama Islam sudah mengingatkan dalam firman Allah Surat At-Tahrim ayat 6 yang mempunyai arti :
“Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka . . .” (QS. At-Tahrim: 6)

Dalam menempatkan arti cinta dan kasih bukan berarti kita harus menuruti semua yang mereka inginkan apalagi yang mereka inginkan menyalahi syariat Islam. Tidak boleh dengan dasar atau alasan kasih sayang ataupun cinta sehingga seorang suami membiarkan istri atau anaknya larut dalam kemaksiatan, sebab itu bukanlah kasih sayang dan cinta yang sejati.

Wallahu A'lam Bishawab
Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT dan termasuk golongan orang-orang yang beriman kepada-NYA
-----------------------------------

12 Feb 2016

Sudahkah Putrimu Berjilbab ?

Sudahkah Putrimu Berjilbab ?

seorang muslimah merasa bahwa hijab menjadi bagian dari tubuhnya dan menjadi penutup dirinya, alat rasa malunya, tanda kehormatannya, jalannya untuk  menggapai cinta Allah untuknya serta tangga mancapai surgaNya.

Bila seorang Muslimah berjilbab, maka pada hakikatnya ia telah berusaha menuanaikan salah satu ia telah berusaha menunaikan salah satu perintah Allah dan Rasul-Nya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat Al Ahzab ayat 36 dan artinya :
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.
selain itu, kerelaan seorang Muslimah menutupi auratnya dengan hijab merupakan bukti keimanannya. Dan masih banyak hikmah lain yang akan dipetik oleh seorang muslimah saat ia berjilbab sesuai dengan tuntunan syar'i.
selaku orang tua, kita merasa bahagia manakala kita menyaksikan putri-putri kita berjilbab. Karena walaupun bagaimana, orangtua akan dimintai pertanggungjawaban perihal pendidikan anaknya dan salah satunya adalah masalah jilbab ini.
oleh karenanya agar anak tidak merasa berat dalam mengenakan hijab saat ia menginjak usia baligh maka perlu adanya usaha orangtua untuk membiasakan anak berjilbab sejak dini. Karena metode seperti ini sangat efektif dalam mendidik anak berjilbab. Tentu saja metode membiasakan anak berjilbab ini sangat diteknkan untuk memperhatikan perkembangan usia si anak.
Orang tua akan dimintai pertanggungjawaban perihal pendidikan anaknya. Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda :
كُلُّكُمْ رَاعٍ فَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ,
Kalian semua adalah pemimpin dan bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya. (HR. Bukhari)
Islam memerintahkan anak-anak kecil dilatih beribadah sebelum usia balig. Ibadah shalat, misalnya, merupakan ibadah fardu ain atas setiap muslim dan muslimah. Akan tetapi, Rasulullah Shalalla ahu'alaihi wasallam memerintahakan agar kita melatih anak-anak kita melakukanya sejak berumur tujuh tahun. dan kita dibolehkan memukul mereka bila berumur sepuluh tahun. Itu dilakukan sebelum mereka menginjak usia baligh. Rasulullah saw mengkhususkan shalat di antara ibadah lainnya dikarenakan salat merupakan tiang agama. sedangkan   hijab   itu  seperti  shalat, hukumnya wajib bagi setiap Muslimah dengan perintah yang jelas dari Allah dan Rasul-Nya    seperti telah di jelaskan tadi.
Pertama yang harus di pahamkan kepada anak saat membiasakan mereka berjilbab adalah jilbab merupakan salah satu perintah Allah dan Rasul-Nya . firman Allah dalam surat An-Nur ayat 31 :

''katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) tampak darinya. (An-Nur :31)

Kedua pahamkan kepada anak bahwa berjilbab sama artiya taat kepada Allah dan RasulNya karena ia telah menuanaikan salah satu perintah Allah T'ala. Dan Allah telah berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 36 :

"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka." (Al-Ahzab : 36)

Ketiga, tanamkan pada diri anak bahwa jilbab merupakan bukti keimanan seorang Muslimah, Allah SWT tidak mengarahkan pembicaraan tentang hijab kecuali kepada para wanita mukminah. Tentu seorang wanita akan merasa bangga bila masih menyandang keimanan dalam dirinya.

Keempat, tunjukkan kepada anak bahwa berjilbab dapat menyelamatkan hati. Sebab bila mata tidak melihat sesuatu, maka hati pun tidak akan berhasrat. Dari sini ketika mata tidak melihat sesuatu yang terlarang maka hati menjadi lebih suci. Kemungkinan terbebas dari fitnah pun lebih nyata.
Allah berfirman dalam surat Al-A'raf ayat 26 dan artinya :

يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا ۖ وَلِبَاسُ التَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ
"Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. " (Al-A'raf : 26)

Semoga kita diberi kemauan dan kemampuan untuk menanamkan syariat jilbab ini kepada putri-putri kita dan diteguhkan di atasnya hingga ajal menjemput. Waallahul musta'an

7 Feb 2016

Agama Islam adalah agama ciptaan Allah

Kita sebagai umat manusia yang diciptakan Tuhan semesta alam harus mempunyai ajaran agama sebagai pedoman panutan untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Ajaran yang dianut oleh umat manusia seharusnya ajaran yang bersumber dari Tuhan melalui firman-firmanNya yang disampaikan oleh para RosulNya kepada seluruh umat manusia.

Agama Islam adalah agama ciptaan Allah dengan bersendikan Iman, Islam, Ihsan, telah mempunyai nilai keluhuran yang tinggi dibanding dengan agama-agama lain ciptaan manusia. Karena disamping ciptaan-Nya agama Islam telah mendapat pengakuan disisi-Nya serta mendapat ridha dari-Nya pula.

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ

"Sesungguhnya agama yang diakui di sisi Allah set adalah Islam (Surat Ali Imran : 19)

dan firman-Nya pula :

وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

".... Dan Aku rela Islam sebagai agama kalian (surat Al-Maidah : 3)

dan firman-Nya pula :

وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِيناً فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

"Dan barang siapa yang mencari selain Islam sebagai agama anutannya maka tidaklah ia diterima oleh Allah dari padanya dan di akhirat nanti ia termasuk golongan orang-orang yang merugi" (surat Ali Imran : 85)

Itulah agama Islam yang seharusnya dianut oleh seluruh umat manusia di muka bumi ini, untuk mengatur dan membangun manusia seutuhnya, supaya hidup mereka menjadi sejahtera lahir batin dan bahagia dunia akhirat.

IMAN
Iman mempunyai enam rukun yaitu:
1. Iman kepada Allah SWT
2. Iman kepada malaikat-malaikatnya
3. Iman kepada Kitab-kitabnya
4. Iman kepada Rasul-rasulnya
5. Iman kepada hari akhir/Kiamat
6. Iman kepada Qadha' dan QodarnNya
Iman dibuktikan dengan membenarkan dalam hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan perbuatan.

ISLAM
Islam mempunyai lima rukun yaitu:
1. Membaca dua kalimat syahadat
2. Mendirikan shalat
3. Menunaikan zakat
4. Berpuasa di bulan Ramadhan
5. Pergi Haji ke Baitullah bagi yang mampu

IHSAN

أن تعبد الله كأنك تراه، فإن لم تكن تراه فإنه يراك

"Hendaknya engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya dan jika engkau tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia telah meilhat engkau" (Hadis)

Orang yang Ihsan dalam setiap mengamalkan ibadah, ia akan timbul dalam dirinya akhlakul karimah (budi pekerti yang  mulia) karena ia berkeyakinan bahwa setiap amal perbuatannya itu berada di hadapan Allah dan dilihat oleh-Nya.
jadi orang yang ihsan itu setiap amal perbuatannya dilakukan dengan ikhlas demi mengharapkan ridha Allah semata