SELAMAT DATANG, SEMOGA ANDA SELALU DI BERKAHI TUHAN YANG MAHA ESA,, AAMIIN

MI Alastuwo: Tauladan dari Imam Hambali

1 Mar 2012

Tauladan dari Imam Hambali

Umat Islam selayaknya mempelajari sejarah kehebatan dan keterampilan yang dimiliki oleh para ulama silam sebagai teladan dan ibrah untuk dijadikan inspirasi meneruskan perjuangan.
Ulama silam sungguh gemilang bukan saja karena ilmu mereka yang hebat, tetapi kegigihan mereka mengamalkan ilmu yang mereka miliki. Mereka dilihat amat hebat karena berjaya menghayati ilmu dengan mengajak masyarakat bersama-sama mereka melaksanakannya.

IMAM HAMBALI

Al-Imam Ahmad bin Hambal (164 - 241H) menghadapi ujian getir karena tidak mahu menyokong polisi pemerintah pada zamannya, Khalifah Al-Mu'tasim dipengaruhi oleh golongan Mu'tazilah untuk mengatakan Al-Qur'an itu makhluk.

Al-Imam Ahmad dipaksa mengatakannya sedemikian. Pendirian beliau jelas Al-Qur'an bukan makhluk ia adalah Qalamullah yang Qadim. Paksaan dan kekerasan digunakan dipenjara dan disebat hingga koyak rabak pakaiannya, Al-Imam Ahmad merayu agar jangan sampai auratnya terbuka, beliau malu dengan Allah sekiranya aurat terbuka, pukullah dibelakang, dikepala, dibetis asalkan jangan terbuka aurat.

Kekejaman pemerintahan Al-Mu'tasim amat ketara menggunakan apasaja sesuka hatinya untuk menjaga kepentingan dirinya berkuasa dan terus berkuasa dengan sokongan ulama. akan tetapi ulama dizamannya adalah ulama yang mempunyai harga diri.

Di dalam penjara rakan karib Al-Imam Ahmad mengunjunginya dengan membawa cadangan yang direstui dari Al-Mu'tasim dengan pepatah kata saja 'makhluk' beliau akan dibebaskan, walaupun khalifah tidak hirau baik kata-kata itu jujur atau tidak, kawan rakan lama menasihatinya menggunakan konsep taqiyyah (berpura-pura) demi menyelamatkannya dari deraan dan siksaan.

Al-Imam Ahmad melihat keluar dari tingkap penjaranya didapati orang ramai sedang menanti petua terakhirnya dengan kertas dan pena ditangan mereka. Apa saja kata beliau orang ramai akan mengikutinya. Begitu kuat pengaruh ulama sehingga orang ramai bergantung dengan mereka.

Kata Al-Imam, "Kalau saya kata Al-Qur'an itu makhluk dengan mengubah pendirian saya atas dasar Taqiyyah terlepaslah saya seorang diri dari siksaan, akan tetapi seluruh masyarakat saya akan tersesat, bakal mendapat siksaan dari Allah. Seandainya saya bertegas dan tidak berganjak dari pendirian saya seorang saja tersiksa didunia orang ramai terselamat."

Al-Imam Ahmad terus dipenjara dan disiksa hingga Al-Mu'tasim wafat dan diganti Al-Mutawakkil lalu dibebaskan.